Minggu, 21 September 2008

Beberapa Pesan Anak Kepada Orang Tua

Psikologi Pendidikan

Beberapa Pesan Anak Kepada Orang Tua

Dalam ilmu psikologi pendidikan dan perkembangan peserta didik dimuat beberapa dasar teroi untuk menyeimbangkan hubungan diri sendiri dengan orang tua dan orang lain. Biasanya seorang Ayah/ Ibu memberikan pesan kepada sang anak mengenai perilaku, perkataan, dan tata krama. Sangat jarang sekali orang tua yang menerima masukan dari seorang anak kecil yang terkadang masih menuai sifat manja. Ada beberapa pesan yang tampak dari seorang anak kepada orang tuanya, sebagai ungkapan atau sekelumit usulan. Seorang anak akan berkata/ berniat untuk berkata: pertama, jangan marahi aku di depan khalayak ramai. Anak sebenarnya ingin sekali ketika dia diperingatkan ayah/ ibunya untuk memperingatkannya disaat ia sendiri. Ia tidak ingin masalah yang dilakukannya diketahui orang lain, dan ia merasa ingin sekali mendapat pengertian dari orang tuanya. Oleh karena itu anak akan merasa malu dan memberikan sedikit efek traumatis jika ia diperingatkan di hadapan khalayak ramai.

Pesan kedua, janganlah sering membuat janji palsu kepadaku (anak). Hal ini direspon anak dengan ingatan yang serius meskipun orang tua hanya ingin membuat hati anak senang saat itu saja. Orang tua janganlah menuai janji palsu kepada anak, terutama janji akan hal-hal yang memang mempengaruhi perkembangannya. Ketika orang tua berjanji dan tidak dipenuhi, anak akan berkata “Bagaimana dengan janji yang kemarin Ayah/ Ibu?” sebanyak orang tua berjanji palsu sebanyak itu pula seorang anak akan terus berkata seperti itu, dalam tidurpun ia akan mengingat janji itu.

Pesan ketiga, jangan membeda-bedakan aku (anak) dengan saudara-saudaraku. Seorang anak akan merasa ia tidak berguna saat orang tua menyatakan perbedaannya dengan saudaranya, entah itu perbedaan yang baik atau buruk. Bagaimanapun juga seorang anak akan membawa sifat dari ayah/ ibunya. Jangan pernah untuk membandingkan anak yang satu dengan anak yang lain, semua sama, semua hasil dari penurunan sifat kedua orang tua, dan semua tindakan anak tidak jauh berbeda dengan apa yang dilakukan orang tua.

Pesan keempat, janganlah terlalu berharap lebih dari apa yang aku (anak) usahakan. Orang tua janganlah terlalu memikirkan hal berlebih kepada anak, hindari sikap otoriter karena anak memiliki keterbatasan tertentu. Anak akan merasa terbebani ketika ia merasa ter pressure keinginan orang tua, padahal anak mewarisi sifat orang tua walaupun tidak penuh. Anak lebih merasa tersayangi saat ia didukung kedua orang tua, mereka lebih menyayangi orang tuanya dan melakukan yang terbaik untuk keduanya.

Beberapa pesan tersebut memang sering dirasakan seorang anak walapun terkadang hanya berada dalam pikirannya saja karena mereka merasa dipandang sebelah mata dan tidak berani mengungkapkan pesan-pesan penting itu.

Tidak ada komentar: